Jumat, 30 November 2018

Derby London Utara, Ajang Balas Dendam Lucas Moura ke Emery?

Derby London Utara, Ajang Balas Dendam Lucas Moura ke Emery?


Derby London Utara, Ajang Balas Dendam Lucas Moura ke Emery?

London -
Lucas Moura pernah punya pengalaman tak mengenakkan dengan Unai Emery. Kini Moura bakal bertemu lagi dengan Emery di Derby London Utara.
Sebelum pindah ke Tottenham Hotspur, Moura adalah andalan Paris St-Germain. Di musim penuh terakhirnya yakni 2016/2017, Moura bikin 19 gol dan 10 assist dari total 53 penampilan di seluruh kompetisi. Itu adalah statistik terbaiknya selama di PSG.

Tapi, peruntungan Moura berubah ketika Emery menangani PSG musim 2017/2018. Tiba-tiba saja Moura tersingkir dari tim utama dan dia cuma tampil tujuh kali di seluruh kompetisi dengan torehan satu gol dan satu assist.

Kehadiran Kylian Mbappe dan Neymar membuat dia otomatis kehilangan tempat di lini serang. Alhasil, Moura pun memutuskan untuk hengkang Januari lalu dan menerima tawaran Tottenham Hotspur.

Enam bulan pertama memang tak berjalan mulus karena Moura cuma main 10 kali di seluruh kompetisi dan membuat satu gol serta tiga assist. Banyak yang menilai kepindahannya ke Inggris adalah sia-sia karena tidak cocok dengan gaya mainnya.

Moura lantas membuktikan anggapan tersebut salah. Masuk di musim penuh pertamanya bersama Spurs, Moura mulai dipercaya oleh manajer Mauricio Pochettino dengan total 18 penampilan dan lima gol sejauh ini. Rataan menit mainnya adalah 76,7 menit.

Di saat Son Heung-Min absen dan performanya belum stabil, Moura mengisi kekosongan itu. Performa itulah yang diharapkan terulang saat melawat ke Emirates Stadium, Minggu (2/12/2018) malam WIB, untuk laga derby London Utara.

Itu bakal jadi pertemuan pertama Moura dan Emery setelah tak lagi membela PSG. Setelah sempat satu kapal, kini keduanya menjadi rival yang harus mengalahkan satu sama lain.

"Saya harus menghormati keputusan pelatih. Saya tahu dia sulit untuk melakukannya karena dia harus memilih 11 pemain untuk bermain," ujar Moura ketika ditanya soal memori buruknya dengan Emery.

"Saya tidak suka menengok ke belakang. Saya ingin menatap ke depan untuk melakukan yang saya bisa, apa yang saya bisa menangi. Saya tidak merasa sakit hati dengan Unai dan saya menghormatinya. Dia pelatih yang sangat bagus," sambungnya seperti dikutip FourFourTwo.

"Di Spurs, saya coba membuktikan kepada dia bahwa saya pantas bermain di tim besar; menikmati hidup karena saya mencintai sepakbola. Saya sudah melupakan enam bulan terakhir saya di PSG."

"Saya hanya ingin memikirkan soal empat tahun yang bahagia di sana dan ketika saya memenangi banyak trofi. Musim lalu jadi pembelajaran untuk lebih dewasa. Saya rasa kini saya menjadi lebih dewasa dan lebih kuat," tutupnya.


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com